JAKARTA - Pengamat Hubungan Internasional dari Policy Center-ILUNI UI, Gerald Junius mengatakan bahwa keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN ini dapat dimaknai bahwa peran strategis Indonesia sangat diperhitungkan di Kawasan.
Menurutnya, ditengah situasi ketidakpastian global saat ini yang penuh dengan beragam konflik, resiliensi Indonesia dalam menghadapi dinamika global dapat menjadi role model bagi ASEAN.
Baca juga:
Bupati Inhu Harap Bumdes Semakin Maju
|
“Eksistensi dan trust. Terdapat bukti nyata Indonesia mampu menghadapi pandemi maupun ketidakpastian ekonomi global. Sehingga trust dunia meningkat. KTT ini dapat mendorong outcome positif dalam mengkordinasi agenda kebijakan untuk kepentingan nasional Indonesia, ” tandasnya.
Sementara itu, Peneliti Makara Strategic Insight, Satya Aji Pratama menilai bahwa KTT ASEAN 2023 merupakan momentum besar untuk meningkatkan perekonomian Indonesia sekaligus pertanda munculnya berbagai peluang untuk kepentingan ekonomi Indonesia.
Untuk diketahui, tahun 2023 ini Indonesia kembali dipercaya memegang “tongkat” keketuaan ASEAN dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth". Sehingga menurutnya hal itu dimanfaatkan secara optimal oleh Indonesia untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
“KTT ASEAN 2023 berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia. Tentunya berdampak langsung, tidak hanya terhadap pelaku usaha besar seperti korporasi saja, tetapi juga sampai kepada UMKM sekalipun dan juga masyarakat langsung, ” ujar Satya.
Ditempat terpisah, Ekonom dari Taiwan-Indonesia Trade Analysis (TITA), Tulus J. Maha, MBA juga memberikan apresiasi terhadap pemerintah karena UMKM dipamerkan dalam rangkaian kegiatan KTT ASEAN Summit 2023.
Hal tersebut merupakan sebuah peluang besar dalam melakukan promosi produk lokal maupun penyerapan tenaga kerja. Sehingga menurutnya akan mendorong kemandirian ekonomi Indonesia kedepannya.
“Ini menunjukan perhatian pemerintah, bahwa keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN 2023 dimanfaatkan untuk memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), ” kata Tulus.
Selain itu oponi positif juga diberikan oleh Pemred Majalah Info Wisata, Bumbunan Marlina yang melihat KTT ASEAN 2023 memberikan dampak positif berupa peningkatan kedatangan wisatawan mancanegara dari banyak negara.
Event internasional ini menurutnya sangat berdampak pada perekonomian dan pariwisata Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di Labuan Bajo. Karena daerah tersebut akan semakin dikenal oleh banyak negara ASEAN.
“Bahwa destinasi pariwisata Indonesia di Labuan Bajo, semakin diperkenalkan kepada dunia internasional. Ini tentu akan meningkatkan reputasi pariwisata Indonesia juga peningkatan penerimaan terhadap devisa negara, bahkan penerimaan untuk NTT sendiri, ” tutupnya.
Sumber: Pengamat Hubungan Internasional dari Policy Center-ILUNI UI, Gerald Junius